Minggu, 09 November 2014

BIODATA Petr Cech


http://bolapojok.info/profil-bintang/petr-cech-biografi-lengkap.html



Petr Cech Biografi Lengkap | Berita Sepak Bola
Sebagai salah satu klub besar liga Inggris, tentu nya Chelsea ingin memiliki banyak pemain handal di segala lini, dan dengan merekrut Cech dari Rennes FC (Klub asal Prancis) sudah menjawab keinginan chelsea. Pria yang tinggi nya hampir mencapai 2 meter itu, sudah beberapa kali menyelamatkan gawang Chelsea FC. Kini Cech menjadi salah satu pemain kesayangan Roman Abrahamovic selaku Presiden Chelsea FC. Baiklah, berikut Petr Cech Biografi Lengkap hanya di Berita Sepak Bola.
Nama Lengkap : Petr Čech
Nama Panggilan : Cech
Tanggal Lahir : 20 Mei 1982
Tempat Lahir : Plzeň, Cekoslowakia
Tinggi Badan : 1.96 m
Nomor Punggung : 1
Klub Saat ini : Chelsea
Kebangsaan : Republik Ceko
Posisi : Penjaga Gawang
Baiklah, setelah menyimak profil,atau biografi Petr Cech diatas, mari kita simak juga sekilas perjalanan karir Petr Cech sejak ia masih kecil (anak-anak). Bakat Cech sebagai seorang kiper memang sudah terlihat sejak ia masih berumur 7 tahun, kala itu ia bermain untuk klub FC Viktoria Plzeň sebagai salah satu klub kecil di Ceko, ia pun menghabiskan waktu anak-anaknya sebagai seorang penjaga gawang di klub tersebut sampai tahun 1999, dan saat itu belum ada yang tahu bahwa Cech adalah calon kiper terbaik dunia. Akhirnya, ketika baru menginjak remaja, (17 tahun) cech memulai karir remaja nya di klub FK Chmel Blšany, dan pernah bermain selama 27 kali.
Bakat Cech dilirik oleh Sparta Praha yang saat itu merupakan salah satu klub besar liga Ceko, akhirnya tahun 2001 kala cech berumur 20 tahun ia direkrut klub tersebut, dan juga sempat bermain selama 27 kali. Setahun ia bertahan di klub ini, kemudian dipindahkan lagi ke klub liga prancis yakni Rennes FC, walaupun hanya 2 tahun disana (2002-2004) Cech berhasl melewati 70 laga, skill cech pun semakin berkembang, dan kriteria fisik sebagai kiper juga sangat proporsional, dan akhirnya Chelsea FC, klub besar liga Inggris ini merekrut Cech untuk menjadi Kiper inti di Skuad The Blues itu. Cech setia menjadi kiper chelsea sejak tahun 2004 sampai sekarang, sudah 8 tahun lebih, dan berhasil membawa Chelsea memenangkan beberapa piala lokal dan internasional.
Lalu bagaimana karir cech di Timnas Ceko ? Apakah segemilang karir nya di Chelsea ? Sayangnya, Cech belum bisa membawa Ceko untuk memenangkan Piala apapun, namun kiprah nya lumayan lama di Timnas Ceko, terhitung sejak masuk skuad Timnas U21, sampai sekarang, total 11 tahun (2001-2012). Cech banyak sekali mendapatkan penghargaan sebagai kiper terbaik.

16 Jenis Burung Elang Di Pulau Jawa

http://www.belantaraindonesia.org/2014/05/16-jenis-burung-elang-di-pulau-jawa.html#



Burung Elang seringkali dijadikan simbol kegagahan. Itu antara lain karena Burung Elang adalah satu - satunya burung yang mampu terbang lebih tinggi dari burung - burung lainnya. Burung Elang ini adalah termasuk burung pemangsa yang keberadaannya terdapat di banyak tempat di Bumi ini.

Salah satu tempat yang populer bagi Burung Elang adalah Pulau Jawa. Dan berikut ini 16 jenis Burung Elang Di Pulau Jawa yang sebaiknya Anda ketahui.

1. Elang Hitam ( Ictinaetus malayensis / Indiana Black Eagle) Temnick, 1822
Burung berukuran sedang ( 70cm ), namun tampak besar ketika terbang. Cukup dominan dalam hal bertarung sehingga memiliki survival rate yang cukup tinggi. Tersebar di ketinggian 300 - 2000mdpl. Cukup umum dijumpai di hutan primer hingga perkebunan, terkadang suka nyelonong masuk ke desa pinggir hutan. Sesuai namanya, elang ini berwarna hitam kelam kecuali pada individu muda yang memiliki corak menyerupai Elang Brontok.


www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Sayap yang menjari khas, kokoh dan lebar membentang, terlihat sangat besar dengan ekor yang panjang. Dewasa: Warna bulu hitam pekat, kecuali pada ekor yang memilki corak agak kecoklatan. Remaja: Dada bercorak garis seperti Elang Brontok fase terang. Sera kuning, kaki kuning, jari kelingking pendek tidak proporsional.

Kebiasaan
Terbang soaring atau gliding sambil terkadang mengeluarkan suara seperti Elang - ular Bido. Cukup aktif di pagi sampai siang hari. Terkadang terbang rendah di atas tajuk mencari mangsa berupa tikus, kadal, tupai, ayam, burung kecil dan hewan - hewan kecil lainnya.

2. Elang Ular - Bido ( Spilornis cheela / Crested Sherpent - eagle ) Latham, 1790
Burung berukuran sedang ( 50 - 60cm ), berisik dan sangat mudah dijumpai di semua ketinggian. Jenis burung yang adaptif, bisa ditemui di berbagai macam habitat mulai dari hutan primer, hutan skunder, perkebunan, hutan pantai, savanna dan terkadang sampai di perkampungan penduduk. Walaupun namanya Elang - ular, tapi tidak selalu memakan ular.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Sayap yang membusur membentuk huruf “C”, membulat dan memilki garis tebal berwarna putih di tepi sayap. Ekor pendek terkadang mengipas. Bagian mata tidak berbulu berwarna kuning. Warna bulu dominan coklat tua hingga hitam, tutul - tutul putih di dada dan perut.

Kebiasaan
Terbang soaring atau gliding di ketinggian atau terbang gerilya diantara tajuk untuk berburu. Sangat suka bersuara, ribut dengan siulan “Kli - kliuw” atau “kliiw”. Memangsa ular, tikus, kadal, bajing dan hewan - hewan kecil lainnya.

3. Elang Jawa ( Spizaetus bartelsii / Javan Hawk - eagle ), Stresemann, 1924
Burung berukuran sedang ( 60cm ), sangat terkenal akan kelangkaannya. Pada masa orde baru dijadikan sebagai lambang negara Indonesia. Terlihat tampan dan gagah namun sebenarnya pengecut dan sangat mudah dikalahkan oleh elang jenis lain. Menempati hutan primer dan hutan skunder paa ketinggian 300mdpl. Sesuai namanya, endemik di Jawa.
www.belantaraindonesia.org
Banyak orang mengira bahwa burung Garuda adalah spesies burung tersendiri. Sebenarnya, Elang Jawa adalah si garuda itu sendiri. Dengan kata lain, Garuda, lambang negara yang kita bangga - banggakan selama ini adalah sejenis Elang bernama Elang Jawa.
Ciri Khas
Sayap membulat dan menekuk sedikit ke atas ketika soaring. Kepala tidak terlalu kecil, proporsional dengan ekornya yang agak lebih panjang dari Elang brontok. Jambul khas di kepalanya terlihat saat hinggap. Warna dominan coklat merah, dada berwarna putih bercoret melintang pada burung dewasa dan  cokelat polos pada burung muda. Beberapa ahli sering menyebutnya Nizaetus bartelsii.
Kebiasaan
Terbang soaring atau gliding di atas tajuk untuk berburu. Sangat jarang bersuara, sangat pendiam dan anggun ketika terbang. Memangsa tikus, kadal, tupai, bajing, ayam hutan dan hewan - hewan kecil lainnya.
4. Elang Brontok ( Spizaetus cirrhatus / Changeable Hawk - eagle ), Gmelin, 1788
Burung berukurans edang ( 60cm ), sangat mirip dengan Elang Jawa. Sesuai namanya, memilki dua fase yakni fase gelap dan fase terang. Lebih tersebar luas dari saudaranya dan menempati habitat yang lebih beraneka - ragam. Memiliki banyak ras dan banyak bentuk, ada yang berjambul, ada yang tidak. Ada yang bilang nama virus brontok terinspirasi dari nama burung ini.
www.belantaraindonesia.org
Beberapa ahli memasukkannya dalam genus Nizaetus, ada juga yang menyendirikan ras S. cirrhatus limnaetus menjadi ras tersendiri.
Kebiasaan
Sayap membulat dan menekuk sedikit ke atas, mirip dengan saudaranya Elang Jawa. Bedanya, ekor yang agak lebih pendek, dua spot terang di sayap serta garis vertikal di bagian dada pada fase terang.
Fase terang: Bagian bawah putih bercorak vertikal hitam mirip Elang hitam muda dan Elang Jawa. Bagian atas coklat pucat.
Fase peralihan: Bagian bawah keabu - abuan, bagian atas sama dengan fase terang.
Fase gelap: Berwarna hitam pekat mirip Elang Hitam dewasa, tapi tidak memiliki warna kuning di paruhnya.
5. Elang Laut Perut Putih ( Halieestus leucogaster / White - bellied sea Eagle ) Gmelin, 1788
Elang yang sangat spektakuler, berukuran sangat besar ( 70 - 85 cm ).  Dengan ukurannya bisa dibilang sebagai raja lautan. Tersebar di pesisir pantai dan terkadang masuk ke hutan dataran rendah. Ada catatan hidup di dataran tinggi.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Ukuran yang sangat besar, sayap kokoh panjang dan lebar, kepala panjang serta ekor sangat pendek membentuk baji. Warna dominan putih, sayap membentuk pola hitam bagian atas dan hitam - putih di bagian bawah. Juvenile: warna putih digantikan warna coklat agak pucat.

Kebiasaan
Terbang rendah di atas air lalu menyambar mangsanya, berupa ikan atau terkadang burung lain. Bersura nyaring “ah..ah””

6. Elang Tiram ( Pandion halieestus / Osprey ) Linneus, 1758.
Burung berukuran sedang ( 60cm ). Tidak termasuk dalam family acciptridae, tapi dipisahkan dalam family tersendiri yaitu Pandinidae. Sayangnya dalam Bahasa Indonesia namanya tetap disebut “Elang”.  Tersebar di pesisir pantai.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Warna hitam - putih yang mencolok, topeng berwarna hitam serta bentuk sayap yang khas, panjang dan agak meruncing.

Kebiasaan
Terbang menangkap mangsa di air atau di udara. Suka bertengger di tiang - tiang dermaga atau di atas kapal

7. Elang Ular Jari Pendek. ( Circaetus gallicus / Short - toed Snake - eagle ) Gmelin, 1788
Berukuran besar ( 65 cm ), kekar dan pucat.  Dalam Buku “Panduan Lapangan: Burung di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali” oleh McKinnon dijelaskan burung ini adalah pengunjung musim dingin yang langka, sangat jarang terlihat. Pertemuan terbanyak ada di TN. Baluran di Situbondo, Jawa Timur.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Tubuh kekar, bagian atas coklat keabu - abuan, bagian bawah putih dengan coretan gelap, tenggorokan dan dada coklat. Terdapat garis - garis melintang yang samar pada perut dan empat garis melintang yang samar pada ekor. Remaja berwarna lebih pucat dari dewasa. Pada waktu terbang, sayap terlihat lebar dan panjang, dengan garis panjang mencolok pada penutup sayap dan bulu terbang. Iris kuning, paruh hitam dengan sera abu - abu, kaki kehijauan.

Kebiasaan
Menghuni pinggir hutan dan semak sekunder. Terbang melingkar dan meluncur dengan sayap yang cibentangkan lurus dan datar. Seperti alap - alap raksasa, sering melayang - layang diam sambil mengepakkan sayapnya.

8. Elang Tikus ( Elanus caeraleus / Black - winged Kite ) Desfontaines, 1789
Berukuran sedang ( 30 - 45cm ) dengan cara terbang yang unik. Sekilas mirip dengan alap - alap, namun sayapnya lebih membulat dan warna matanya yang terang. Tersebar di dataran rendah dan perbukitan hingga ketinggian 2000mdpl. Termasuk dalam golongan “kite” yang berarti suka melakukan terbang hovering yang jarang bisa dilakukan oleh jenis lainnya.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Memiliki bercak hitam pada bahu, bulu primer hitam panjang khas. Dewasa: warna mahkota, punggung, sayap pelindung, dan bagian pangkal ekor abu - abu; muka, leher, dan bagian bawah putih. Remaja: bercorak warna coklat. Pada saat mencari mangsa, suka melayang - layang diam sambil mengepak - ngepakkan sayap. Iris merah, paruh hitam dengan sera kuning, serta kaki kuning. Iris merah, paruh hitam dengan sera kuning, kaki kuning.

Kebiasaan
Bertengger pada pohon mati atau tiang telepon. Melayang - layang di atas mangsanya seperti diuraikan di atas. Suka berburu di daerah yang kering terbuka dengan pohon yang terpencar - pencar. Memangsa Belalang, ular, tikus atau burung yang masih muda.

9. Elang Bondhol ( Haliastur indus / Brahminy Kite ) Boddaert, 1783
Berukuran sedang ( 45cm ). Cukup terkenal sebagai maskot kota Jakarta, walaupun populasinya sangat mengenaskan di kotanya. Anda bisa mengenalinya dengan melihat logo busway. Sekilas mirip dengan Elang Botak dari Amerika, tapi ukurannya jelas jauh lebih kecil. Termasuk dalam golongan “Kite” yang berarti memilki keahlian terbang hovering yang jarang dimilki jenis lainnya.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Berukuran sedang ( 45 cm ), berwarna putih dan coklat pirang. Dewasa: kepala, leher, dan dada putih; sayap, punggung, ekor, dan perut coklat terang, terlihat kontras dengan bulu primer yang hitam. Seluruh tubuh renaja kecoklatan dengan coretan pada dada.

Warna berubah menjadi putih keabu - abuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada tahun ketiga. Perbedaan antara burung muda dengan Elang Paria pada ujung ekor membulat dan bukannya menggarpu. Iris coklat, paruh dan sera abu - abu kehijauan, tungkai dan kaki kuning suram.

Kebiasaan
Biasanya sendirian, tetapi di daerah yang makanannya melimpah dapat membentuk kelompok sampai 35 individu. Ketika berada di sekitar sarang, sesekali memperlihatkan perilaku terbang naik dengan cepat diselingi gerakan menggantung di udara, kemudian menukik tajam dengan sayap terlipat dan dilakukan secara berulang - ulang.

Terbang rendah di atas permukaan air untuk berburu makanan, tetapi terkadang juga menunggu mangsa sambil bertengger di pohon dekat perairan, dan sesekali terlihat berjalan di permukaan tanah mencari semut dan rayap. Menyerang burung camar, dara laut, burung air besar, dan burung pemangsa lain yang lebih kecil untuk mencuri makanan.

Makanannya sangat bervariasi. Di perairan diantaranya memakan kepiting, udang, dan ikan; juga memakan sampah dan ikan sisa tangkapan nelayan. Di daratan memangsa burung, anak ayam, serangga, dan mamalia kecil.

10. Elang Alap Cina ( Accipiter soloensis / Chinese Goshawk ) Horsfield, 1821
Burung pemangsa ukuran sedang ( 33cm ) dan merupakan pengunjung tetap di Pulau Jawa. Cukup sering berkumpul bersama Elang - alap Jepang pada saat migrasi. Cukup mudah dibedakan dari saudaranya.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Warna dewasa, tubuh bagian atas abu-abu biru dengan ujung putih yang jarang pada bulu punggung dan garis - garis melintang samar pada bulu ekor terluar. Tubuh bagian bawah putih terdapat sapuan merah karat yang samar pada dada dan sisi tubuh dengan sedikit garis abu - abu pada paha.

Sayap bawahnya sangat khas seluruhnya terlihat putih kecuali ujung bulu primer yang hitam. Remaja tubuh bagian atas coklat, tubuh bagian bawah putih terdapat garis - garis gelap pada ekor, coretan pada tenggorokan serta garis-garis pada dada dan paha. Paruh abu - abu dengan ujung hitam , sera dan kaki jingga, iris merah atau coklat.

Kebiasaan
Mengunjungi daerah terbuka sampai pada ketinggian 900 mdpl pada musim dingin di seluruh Sunda Besar. Setiap Oktober melewati Puncak ( Bogor ) dan Bali Barat dalam jumlah besar. Biasanya berburu di tenggeran, tetapi kadang - kadang terbang melingkar di atas, dan menerkam mangsanya dari tanah.

11. Elang Alap Jepang ( Accipiter gularis / Japanese Sparrowhawk ) Temminck And Schlegel, 1844
Raptor migrant dari belahan Bumi utara, bertamu ke Indonesia bulan September - Desember. Burung yang cukup atraktif, lebih gesit dan lebih lincah dari 2 saudara kembarnya Elang - alap besra dan Elang - alap Jambul. Ukurannya juga paling kecil ( 27 cm ) dibandingkan 2 saudaranya. Sering juga disebut Elang - alap Nippon.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Jantan dewasa: tubuh bagian atas abu - abu, ekor abu - abu dengan beberapa garis melingkar gelap, dada dan perut merah karat pucat dengan setrip hitam sangat tipis di tengah dagu, setrip kumis tidak jelas. Betina: tubuh bagian atas coklat ( bukan abu - abu ), bagian bawah tanpa warna karat, bergaris - garis coklat melintang rapat. Dada remaja: lebih banyak coretan daripada garis - garis melintang dan lebih merah karat. Iris kuning sampai merah, paruh biru abu - abu dengan ujung hitam, sera dan kaki kuning - hijau.

Kebiasaan
Berburu di sepanjang pinggir hutan, di atas hutan sekunder, dan daerah terbuka. Biasanya berburu dari tenggeran di pohon, tetapi kadang - kadang terbang berputar - putar untuk mengamati tanah di bawahnya dengan cara terbang “kepak - kepak - luncur” yang khas. Menyerang dengan agresif pendatang yang mendekati sarang.

12. Elang Alap Besra ( Accipiter virgatus / Besra ) Temminck, 1822
Burung berukuran sedang, sangat mirip dengan Elang - alap Jepang kecuali ukurannya yang lebih besar. Berbeda dengan saudaranya, Elang - alap Besra adalah reptor penetap yang jarang dijumpai di Pulau Jawa.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Berukuran sedang ( 33 cm ) mirip Elang Alap Jambul tetapi lebih kecil dan tanpa jambul. Warna jantan dewasa, tubuh bagian atas abu - abu gelap dengan ekor bergaris tebal, tubuh bagian bawah putih dengan garis melintang coklat dan sisi tubuh merah karat, tenggorakan putih dengan strip hitam di tengah, strip kumis hitam.

Kebiasaan
Duduk tenang di hutan menunggu mangsanya. Sering terlihat bertengger di pohon mati yang tinggi di hutan. Terbang mengitari teretori secara reguler.

13. Elang Alap Jambul ( Accipiter trivirgatus / Crested Goshawk ) Temminck, 1824
Burung ketiga yang kembar dengan Elang - alap Besra dan Elang - alap Jepang. Ukurannya paling besar  diantara 2 saudaranya ( 40cm ), selain itu dia juga berjambul yang terlihat ketika bertengger.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Tubuh tegap dengan jambul yang jelas. Jantan dewasa : tubuh bagian atas coklat abu - abu dengan garis - garis pada sayap dan ekor, tubuh bagian bawah merah karat, dada bercoretan hitam, ada garis - garis tebal hitam melintang pada perut dan paha yang putih.

Lehernya putih dengan setrip hitam menurun ke arah tenggorokan dan ada dua setrip kumis.Remaja dan betina : seperti jantan dewasa, tetapi coretan dan garis - garis melintang pada tubuh bagian bawah berwarna coklat serta tubuh bagian atas coklat lebih pucat.

Kebiasaan
Berburu di tenggeran yang rendah di laut. Selalu tinggal di hutan lebat. Pada waktu berbiak kadang - kadang memperlihatkan cara terbang yang khas, yaitu getaran sayap ( bulu putih pada sisi tubuhnya terlihat jelas ) berselang dengan luncuran pendek dalam lingkaran yang sempit.

14. Elang Ikan Kepala Abu ( Ichthyophaga ichthyaetus / Grey-headed Fish Eagle ) Horsefield, 1821
Berukuran besar ( 70 cm ), jarang terlihat. Di Jawa hanya tersebar di kawasan Jawa Barat, pernah tercatat di Jawa Timur tapi belum ada catatan baru.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Sayap membulat, berbeda dengan Elang - laut Perut - putih yang kokoh. Berwarna abu - abu, coklat, dan putih. Dewasa: kepala dan leher abu - abu, dada coklat; sayap dan punggung coklat gelap; perut, paha, dan pangkal ekor putih; ujung ekor bergaris lebar hitam. Remaja: bagian atas coklat kekuningan, bagian bawah bercoret coklat dan putih; ekor coklat mengkilap dengan ujung bergaris hitam. Ekor pendek. Iris coklat sampai kuning, paruh dan sera abu - abu, tungkai tanpa bulu, dan kaki putih sampai kuning.

Kebiasaan
Sering mengunjungi daerah perairan, sungai danau, dan paya di hutan dataran rendah. Menukik menerkam ikan ketika terbang atau dari posisi bertengger di pohon. Jarang terbang melayang - layang.

15. Elang Perut Karat ( Hieraaetus kienerii/ Rufous - bellied Eagle ) Geoggroy Saint Hilaire, 1835
Berukuran agak kecil, tersebar di hutan pegunungan. Jarang terlihat di Pulau Jawa, namun penghuni tetap sampai ketinggian 1500 mdpl. Jambulnya cukup unik ya?

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Berwarna coklat kemerahan, hitam, dan putih, dengan jambul pendek. Dewasa: mahkota, pipi, dan tubuh bagian bawah kehitaman; ekor coklat dengan garis hitam tebal dan ujung putih. Dagu, tenggorokan, dan dada putih bercoret hitam; sisi tubuh, perut, paha, dan bagian bawah ekor coklat kemerahan dengan coretan hitam perut.

Pada waktu terbang terlihat bercak bulat yang pucat pada pangkal bulu primer. Remaja: tubuh bagian atas coklat kehitaman dengan bercak kehitaman pada mata. Alis dan tubuh bagian bawah keputih - putihan. Iris merah, paruh kehitaman, sera dan kaki kuning.

Kebiasaan
Mendiami kawasan hutan di pinggir hutan, terlihat berputar - putar atau meluncur rendah di atas pohon. Terbang mengitari teretori, menyerang secara cepat mangsa di permukaan tanah atau di tajuk pohon, mirip dengan Peregrine Falcon.

16. Sikep Madu Asia ( Pernis ptilorhynchus / Oriental Honey Buzzard ) Temnick, 1821
Si burung lucu dari Bumi belahan utara. mengunjungi Indonesia pada bulan September - Desember, namun ada juga catatan ras penetap di Pulau Jawa. Berukuran sedang ( 60cm ) dengan kepala yang kecil da panjang, ciri khas Buzzard. Sering terjadi konflik antara burung ini dengan elang - elang penetap seperti Elang Hitam.

www.belantaraindonesia.org

Ciri Khas
Kepala kecil dan panjang, ekor sering membentuk kipas. Berwarna hitam dengan jambul kecil. Warna sangat bervariasi dalam bentuk terang, normal, dan gelap dari dua ras yang berbeda yang masing - masing meniru jenis elang berbeda dalam pola warna bulu.

Terdapat garis - garis yang tidak teratur pada ekor. Semua bentuk mempunyai tnggorokan berbercak pucat kontras, dibatasi oleh garis tebal hitam,sering dengan garis hitam mesial. Ciri khas ketika terbang: kepala relatif kecil, leher agak panjang menyempit, ekor berpola. Iris jingga, paruh abu - abu, kaki kuning, bulu berbentuk sisik ( terlihat jelas pada jarak dekat ).

Kebiasaan
Sering mengunjungi hutan pegunungan. Ciri sewaktu terbang adalah beberapa kepakan dalam yang diikuti luncuran panjang. Melayang tinggi di udara dengan sayap datar. Mempunyai kebiasaan aneh yaitu merampas sarang tawon dan lebah sesuai namanya. Dia juga sering memakan serangga.

BIODATA DIEGO COSTA

http://www.bola.net/profile/diego_da_silva_costa/




Nama Lengkap : Diego da Silva Costa
Tempat Lahir : Lagarto
Tanggal Lahir : 07 Oktober 1988 (26 Tahun)
Kebangsaan : Spanyol
Klub : Chelsea
Posisi : Penyerang
No Punggung : 19
Tinggi : 188 cm

Diego da Silva Costa atau Diego Costa lahir pada 7 Oktober 1988. Dia adalah pemain sepakbola profesional asal Brasil yang pindah kewarganegaraan menjadi Spanyol dan kini tengah bermain untuk Atletico Madrid di La Liga. Diego Costa berposisi sebagai striker.

Diego memulai karirnya bersama klub dari Portugal; Braga. Ia kemudian menandatangani kontrak pada tahun 2007 dengan Atlético Madrid, namun dipinjamkan ke Celta, Albacete, dan dijual ke Valladolid sebelum akhirnya ia kembali ke Atletico 3 tahun kemudian dan menjadi ujung tombak klub.

Di level internasional, Costa bermain dua kali dengan tim nasional Brazil pada tahun 2013, tetapi kemudian menyatakan keinginannya untuk mewakili Spanyol setelah ia diberikan kewarganegaraan Spanyol pada bulan September 2013.

Lahir di Lagarto, Sergipe, Costa memulai karirnya di Barcelona Esportivo Capela di São Paulo, yang terbatas pada permainan sepakbola amatir sampai usia 16. Langkah pertamanya menjadi pemain profesional adalah saat ia menandatangani kontrak pada Februari 2006 dengan klub SC Braga, setelah itu ia menghabiskan waktunya di sana sebagai pemain cadangan klub.

Pada musim panas tahun 2006, Costa dipinjamkan ke FC Penafiel, di divisi kedua. Pada bulan Desember, ia dijual ke klub Spanyol, Atlético Madrid dengan biaya € 1,5 juta. Walaupun sudah menjadi milik Atletico Madrid ia tetap dipinjamkan ke Braga hingga akhir musim.

Pada tanggal 8 Juli 2009 Costa dijual ke Real Valladolid sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran kiper Sergio Asenjo. Kontrak itu juga termasuk opsi pembelian kembali yang bisa dilakukan oleh Atletico pada akhir musim ini.

Pada bulan Juni 2010 Costa kembali ke Atletico Madrid. Awalnya dia adalah cadangan untuk Sergio Aguero dan Diego Forlan. Pada tanggal 26 September, akibat dari cedera yang di alami Sergio Aguero, ia bermain dan mencetak satu-satunya gol saat melawan Real Zaragoza.

Pada tanggal 3 April tahun berikutnya, dia sudah menjadi pemain starter, ia mencetak hat-trick dalam kemenangan 3-2 atas Osasuna CA.

Di akhir Juli 2011, selama pramusim Atletico, Costa mengalami cedera lutut serius. Dia terpaksa harus absen di sebagian besar musim itu. Pada 23 Januari 2012 ia dipinjamkan ke klub Rayo Vallecano, sampai Juni. Di Rayo Vallecano dia mencetak empat gol dalam tiga penampilan.

Pada awal Agustus 2013 Costa sangat sering dikaitkan dengan kabar kepindahan ke Liverpool. Liverpool dikabarkan bersedia membayar €25 juta dan memberikan Diego gaji yang jumlahnya tiga kali lipat dari gajinya di Atletico. Namun dia memilih untuk tetap tinggal di Atletico dan memperbarui kontraknya sampai 2018.

Tanggal 24 September, Costa mencetak dua gol dalam kemenangan 2-1 atas Osasuna. Kemenangan itu membuat Atletico tetap memiliki poin yang sama dengan pimpinan klasemen FC Barcelona dalam enam pertandingan. Empat hari kemudian, dalam derby Madrid, dia mencetak satu-satunya gol di pertandingan tersebut, 1-0 untuk kemenangan Atletico.

Pada 22 Oktober 2013 Costa menandai debutnya di Liga Champions dengan mencetak dua gol saat melawan FK Austria Wien.

Pada tanggal 5 Maret 2013 Costa dipanggil oleh pelatih tim nasional Brasil Luiz Felipe Scolari untuk bermain di pertandingan persahabatan dengan Italia di Jenewa dan melawan Rusia di London.

Pada bulan September 2013, Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol mengirim surat permintaan izin resmi ke FIFA untuk memanggil Costa untuk memperkuat Tim Nasional Spanyol. Sebelumnya, dia telah mendapatkan kewarganegaraan Spanyol di awal musim panas.

Minggu, 02 November 2014

Profil Eden Hazard

Nama Lengkap : Eden Hazard
Tempat Lahir : La Louviere, Belgia
Tanggal Lahir : 07 Januari 1991 (23 Tahun)
Kebangsaan : Belgia
Klub : Chelsea
Posisi : Gelandang
No Punggung : 17
Tinggi : 172 cm
 

       Eden Hazard merupakan pemain kelahiran La Louviere, Belgia. Ia adalah sosok pemain yang mampu mengubah jalannya alur pertandingan dengan cepat. Perannya di sisi sayap tak bisa dianggap enteng lawan. Kemampuan alaminya dalam hal dribel dan kecepatan membuat pemain sayap ini menjadi salah satu pemain yang paling ditakuti oleh pemain belakang lawan.

Hazard adalah anak tertua dari 4 bersaudara dari pasangan Carine dan Thierry. Bakatnya bermain sepak bola ia warisi dari kedua orang tuanya yang notabene adalah mantan pemain sepak bola. Sang ayah adalah mantan pemain sepak bola yang berposisi sebagai gelandang bertahan di klub lokal kota kelahirannya, La Louviere, dan sang ibu adalah mantan pemain sepak bola yang bermain diposisi striker pada salah satu klub di Divisi Utama Liga Belgia yang kemudian memutuskan untuk pensiun saat ia mengandung Hazard.

Karir dari Eden Hazard dalam dunia sepak bola dimulai bersama dengan klub lokal kota kelahirannya, Royal Stade Brainois, saat ia masih berusia 4 tahun. Diusia yang terbilang masih sangat muda tersebut Hazar berkembang dengan pesat. Pelatihnya mengatakan bahwa ia adalah salah satu pemain yang memiliki bakat alami dan tak ada yang bisa ia ajari lagi untuk pemain kelahiran 17 Januari tersebut.

Berlatih bersama dengan Royal Stade Brainois selama delapan tahun, Hazard melanjutkan karirnya bersama dengan Tubize. Kala menimba ilmu bersama dengan Tubize, Hazard mengalami kemajuan pesat. Kecepatan dan akurasi dribelnya membuat sang pelatih merasa kagum.

Hazard kemudian melanjutkan karirnya bersama dengan salah satu klub asal Ligue 1 Perancis, Lille, setelah salah seorang perwakilan klub mendatangi ayah Hazard dan memberikan kontrak di tim junior Lille kepada Eden.

Sang ayah segera menyetujui kontrak tersebut dengan pertimbangan bahwa di Perancis, Eden akan mendapat fasilitas berlatih yang lebih mumpuni dan dapat menunjang karirnya di dunia sepak bola. Disamping itu, sang ayah juga mempertimbangkan kedekatan lokasi Perancis dengan Belgia sehingga ia bisa memantau perkembangan sang anak.

Bersama dengan Lille, Hazard dengan segera menjadi pemain inti di tim junior klub asal Perancis tersebut. Kecepatan dan kemampuan ribelnya menjadi andalan tim junior Lille kala mereka bermain melawan klub lawan. Ia kemudian menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama dengan Lille pada Mei 2007 dan pada awal musim 2007/2008, nama Eden mulai dimasukkan pada jajaran pemain Lille untuk tim reserve saat usianya masih 16 tahun.

Bermain dengan baik untuk tim reserve, Hazard mendapat panggilan untuk bermain bersama dengan tim senior Belgia kala mereka bermain dalam pertandingan persahabatan melawan Club Burges. Dampaknya dalam karir Hazard di Lille sangatlah kuat. Ia dengan segera menjadi pemain tak tergantikan bersama dengan tim reserve Lille dan tak lama setelah pertandingan tersebut, Hazard diberikan kesempatan untuk bermain untuk tim senior Lille.

Pada musim 2008/2009, Hazard diberi kepercayaan oleh pelatih Lille, Rudi Garcia, untuk menjadi pemain di tim utama Lille. Kepercayaan tersebut dibayar dengan performa apik Hazard sepanjang musim. Ia pun dianugerahi gelar National Union of Professional Footballers (UNFP) Young Player of the Year. Bersama dengan Lille, ia turut merasakan indahnya musim 2010/2011 bagi Lille kala mereka sukses menyabet double winner dengan membawa pulang trofi Ligue 1 dan Coupe de France.

Chelsea yang sudah lama menginginkan jasa pemain Belgia ini akhirnya sukses mendaratkan Hazard pada awal musim 2012/2013. Bersama dengan Chelsea, Hazard sukses membawa tim asal London itu menjuarai UEFA Europa Cup pada musim pertamanya merumput di Stanford Bridge.