4
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang kaya akan keberagaman budaya, salah satu dari kekayaan budaya di Indonesia adalah. Batik merupakan salah satu dari kebudayaan diIndonesia yang memiliki nilai seni yang tinggi.Hingga saat ini, pesona Batik telah banyak disukai baik didalam negeri maupun diluar negeri.Keindahan Batik Indonesia terletak pada motif yang muncul dalam perbedaan kebudayaan. Jenis dan motif Batik tradisional maupun modern tergolong banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi masing masing daerah yang beragam.Batik Indonesia oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan nonbenda ( Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity ) sejak 2 Oktober 2009. Industri batik nasional semakin berkembang akibat semakin banyaknya permintaan terhadap batik sejak dicanagkan hari batik nasional pada tanggal 2 Oktober 2009.Pada beberapa daerah mulai muncul kampung batik sebagai sentra batik khas daerah masing masing.Euforia Batik pun menjadi tampak sangat jelas di masyarakat. Sekolah mewajibkan siswa
–
siswinya memakai seragam batik di hari tertentu. Karyawan bank, pegawai negeri, penyiar televisi, hingga instansi instansi swasta pun memakai Batik. Kota Pekalongan merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki jumlah UMKM yang cukup banyak dan didominasi oleh industri garmen dan batik yaitu sekitar 90,10 % dari keseluruhan jumlah industri yang ada di Kota Pekalongan. Dari Tabel dapat dilihat bahwa jumlah industri Batik skala kecil di Kota Pekalongan lebih banyak dari pada kota-kota lain di Jawa Tengah yang juga terkenal sebagi kot
–
kota penghasil batik (Urata Shujiro, 2000).

5
Pada tahun 2007, Kota Pekalongan memiliki jumlah industri batik skala kecil sebanyak 714 unit. Industri batik di Kota Pekalongan berangkat dari industri kerajinan rumah tangga yang merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap pendapatan daerah Kota Pekalongan. Secara keseluruhan sektor industri menyumbang kurang lebih 26,29% terhadap Pendapatan Penduduk Asli Daerah (PAD) Kota Pekalongan. Dalam output sektor industri di Kota Pekalongan juga terlihat bahwa sektor industri tekstil (yang di dalamnya mencakup industri batik) menghasilkan output paling besar dibandingkan dengan outut sektor industri yang lainnya di Kota Pekalongan. Dapat dilihat di Tabel 1.2. jumlah persentase output kesembilan sektor industri di Kota Pekalongan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sektor Industri tekstil memiliki kontribusi persentase terbesar terhadap output industri dibandingkan dengan sektor industri lain. Dari tahun 2006
–
2010, lebih dari 60% output sektor industri didominasi oleh sektor industri tekstil.
Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh dampak perkembangan industri perlu dikaji lebih mendalam, karena apabila hal ini tidak diperhatikan akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan antara makhluk hidup dengan lingkungan. Daerah yang dijadikan sebagai pusat industri mempunyai permasalahan tersendiri terhadap pencemaran, akan lebih bermasalah lagi ketika hasil buangan yang berupa polutan yang sulit terurai dan akan mencemari lingkungan perairan apabila dibuang ke badan air seperti sungai atau saluran irigasi (Hindarko, 2003)